RAKYATPANTURA.COM – Semen Padang meraih kemenangan dramatis 3-2 atas PSIS Semarang dalam laga pekan ke-29 BRI Liga 1 2024/2025 yang berlangsung di Stadion Haji Agus Salim, Padang, pada Kamis.
Gol penentu Tin Martic di detik-detik akhir pertandingan membuat Kabau Sirah keluar dari dasar klasemen, menyamai poin PSIS namun masih tertinggal selisih gol.
Kemenangan ini menjadi suntikan moral penting bagi Semen Padang dalam perjuangan mereka lepas dari jerat degradasi.
Baca Juga:Era Baru Timnas U23 Dimulai: Vanenburg Siap Bangun Fondasi Garuda MudaMisteri Penembakan Bos Rental Mobil di Tol Tangerang-Merak, Dua Pelaku Ditangkap Â
Sebelum laga, tim asuhan Angel Alfredo Vera itu menempati posisi juru kunci.
Tambahan tiga poin membawa mereka naik ke peringkat 17 dengan 25 poin, sejajar dengan PSIS yang ada satu tingkat di atas, tetapi unggul selisih gol.
Bagi PSIS, kekalahan ini menjadi pukulan telak di tengah upaya mereka menjauh dari zona merah.
Duel di Padang ini berlangsung dalam tempo tinggi sejak menit pertama. Semen Padang langsung menggebrak dan hampir membuka skor lewat Dodi Alexvan.
Namun, justru PSIS yang lebih dulu unggul lewat Septian David Maulana di menit ke-62 setelah menyambut umpan Sudi Abdallah.
Tuan rumah langsung merespons. Empat menit berselang, Firman Juliansyah menyamakan skor menjadi 1-1.
Serangan bertubi-tubi Semen Padang membuahkan hasil ketika Muhammad Ridwan mencetak gol kedua mereka dan membalikkan keadaan jadi 2-1.
Baca Juga:Dirresnarkoba Polda Metro Jaya Kombes Donald Simanjuntak Dipecat Akibat Kasus Pemerasan Penonton DWPKecelakaan Tragis di Jalur Pantura Comal: Minibus dan Truk Bertabrakan, Sopir Kritis
Saat kemenangan tampak di depan mata, PSIS kembali menyamakan skor di masa injury time lewat gol Sudi Abdallah.
Tapi drama belum berakhir. Di detik terakhir pertandingan, Tin Martic muncul sebagai pahlawan dengan mencetak gol kemenangan Semen Padang, menutup laga dengan skor 3-2.
Kemenangan ini tidak hanya memberi poin, tetapi juga membuktikan karakter pantang menyerah Semen Padang di tengah tekanan mental dan posisi klasemen yang buruk.
Dalam tiga pekan terakhir, tim ini mulai menunjukkan tanda-tanda kebangkitan setelah serangkaian hasil negatif di putaran pertama.
Sebaliknya, PSIS yang sempat berada di papan tengah kini mulai terseret ke pusaran degradasi.
Kekalahan dari tim pesaing langsung menjadi peringatan keras bagi tim asuhan Gilbert Agius, yang belakangan kerap kehilangan konsentrasi di menit-menit akhir.