Laga berakhir 0–1, tapi perjuangan Garuda membuat penonton Asia menaruh respek. Indonesia memperlihatkan identitas baru: disiplin, berani menekan, dan tampil modern.
Dari Maarten Paes di bawah mistar yang tampil tenang, Thom Haye sebagai motor serangan, hingga duet Ridho Idzes yang solid di lini belakang, semua menunjukkan arah baru sepak bola nasional: taktis, terorganisir, dan kompetitif.
Kekalahan ini bukan akhir, melainkan langkah awal menuju masa depan yang lebih cerah. Seperti pepatah sepak bola: kadang kekalahan memberi pelajaran lebih berharga daripada kemenangan.
Baca Juga:7 Penyebab Usus Buntu yang Paling Sering Terjadi dan Cara MencegahnyaPersija vs Persita: Carlos Pena Lawan Mantan, Jordi Amat Debut
Indonesia mungkin belum lolos ke Piala Dunia 2026, tetapi mereka sudah menang dalam hal mental, gaya bermain, dan penghormatan dari publik sepak bola Asia.
Susunan Pemain
Indonesia XI: Maarten Paes; Kevin Diks, Rizky Ridho, Jay Idzes; Eliano Reijnders, Calvin Verdonk, Joey Pelupessy, Dean James; Thom Haye, Ricky Kambuaya; Mauro Zijlstra.
Irak XI: Jalal Hassan; Hussein Haydar Ali, Zaid Tahseen Hantoosh, Munaf Younous, Merchias Ghazi Salih; Ibrahim Bayesh, Amir Fouad, Bashar Resan, Kevin Enkido William; Sherko Kareem, Mohanad Ali.