RAKYATPANTURA.COM – Di tengah sorak sorai Emirates Stadium yang belum sepenuhnya reda usai kemenangan gemilang atas Real Madrid, sebuah kabar dari balik layar menyusup pelan namun penuh arti.
Bukan tentang Arteta, bukan pula soal semifinal Liga Champions.
Kali ini, sorotan mengarah pada seorang pemuda 18 tahun yang tampil tanpa gentar menghadapi para raksasa Spanyol—Myles Lewis-Skelly.
Kini, sang bocah ajaib tinggal selangkah lagi menandatangani kontrak jangka panjang bersama Arsenal.
Baca Juga:Jurgen Klopp: Menolak Madrid dan Brasil, Kini Dihadapkan pada Dua Takdir BesarPrediksi Pertandingan! Persib dalam Tekanan, Bali United dalam Luka: Siapa yang Lebih Siap di GBLA?
Dua leg melawan Real Madrid bukan pertandingan biasa. Itu panggung besar.
Tapi Myles Lewis-Skelly, dengan wajah nyaris tanpa ekspresi tegang, berdiri sejajar dengan nama-nama beken seperti Valverde dan Rodrygo.
Bukan hanya berdiri—ia bertarung, mengalirkan bola, dan menyusun ritme permainan Arsenal layaknya pemain senior.
Saat banyak pemain muda gugup di laga sebesar itu, Lewis-Skelly justru memantapkan dirinya sebagai pilar masa depan The Gunners.
Mikel Arteta melihatnya sebagai bukan sekadar cadangan potensial—ia bagian dari rencana besar.
Strategi Masa Depan Arsenal
Fabrizio Romano, jurnalis yang tak pernah jauh dari berita transfer besar, melaporkan bahwa negosiasi perpanjangan kontrak Lewis-Skelly sudah berjalan.
Ia menyebut kesepakatan ini tinggal menunggu waktu. Sebuah isyarat bahwa Arsenal tak ingin bakat muda mereka tergoda oleh tawaran lain.
Baca Juga:Saatnya Persib Bicara Lewat Kemenangan, Bukan Statistik, Malam Ini Kontra Bali UnitedEgy Assist, Messidoro Cetak Gol! Dewa United Tekuk PSS dan Tempel Ketat Persib di Puncak Klasemen
Andrea Berta, direktur teknik anyar yang sukses besar bersama Atletico Madrid, kini memimpin proyek kontrak ini.
Setelah berhasil mengikat Bukayo Saka lebih lama, Berta mengarahkan fokus pada dua nama penting: Lewis-Skelly dan Ethan Nwaneri.
Keduanya bukan sekadar talenta, mereka simbol masa depan Arsenal. Klub ini tak sedang membangun tim untuk semusim dua musim. Mereka membangun warisan.
Dinamika di Balik Panggung
Lewis-Skelly, yang sempat bersinar di tim akademi, melesat cepat ke tim utama berkat determinasi dan permainan yang dewasa di luar usianya.
Dalam latihan, dia disebut tak pernah setengah hati. Dalam pertandingan, ia tampil seolah sudah bermain di level atas selama bertahun-tahun.
Bahkan, beberapa pengamat menyebutnya sebagai gelandang paling matang di generasinya.