RAKYATPANTURA.COM – Ada semacam kerinduan yang tak bisa dijelaskan dengan kata-kata.
Bagi Dean Zandbergen, kerinduan itu hadir dari sesuatu yang belum pernah benar-benar ia sentuh, Indonesia.
Meski lahir dan besar di Belanda, darah Indonesia mengalir dalam dirinya lewat garis sang kakek.
Baca Juga:Bawa Malut United Tembus Papan Atas, Imran Nahumarury Dinobatkan Pelatih Terbaik Liga 1 Maret 2025Persib Bandung Kian Dekat ke Tangga Juara, Hanya Butuh Delapan Poin Lagi
Kini, ketika usianya menginjak 23 tahun dan karier sepak bolanya mulai menanjak, Dean merasa ini saatnya memeluk bagian lain dari identitasnya.
“Aku nggak cuma mau bermain bola. Aku mau membela sesuatu yang lebih besar. Aku mau pakai jersey Timnas Indonesia dan bikin keluarga bangga,” kata Dean dalam sebuah wawancara santai di kanal YouTube Yussa Nugraha.
Dean bukan bintang besar yang sorotannya memancar sejak remaja. Tapi satu hal yang selalu konsisten dalam hidupnya: kerja keras.
Saat ini, ia bermain untuk VVV-Venlo di kasta kedua Liga Belanda. Posturnya tinggi, 188 cm, dan dia tahu betul kekuatan utamanya—duel udara, kecepatan, dan naluri mencetak gol.
“Aku mungkin nggak cepat di langkah pertama, tapi begitu jarak makin panjang, aku bisa lari kencang,” ujarnya sambil tertawa kecil.
Tapi bukan cuma soal fisik, Dean juga punya visi bermain dan kepedulian terhadap tim. “Aku main bola bukan buat pamer. Aku main buat bantu tim menang.”
PSSI pun meliriknya. Organisasi yang kini dipimpin Erick Thohir memang sedang aktif mencari pemain berdarah Indonesia dari luar negeri, terutama jelang lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026. Dean masuk radar.
Mimpi yang Ditanam dari Rumah
Baca Juga:Persebaya Tundukkan Madura United 1-0, Meski Bermain dengan 10 PemainPersita Taklukkan Arema dalam Laga Penuh Drama Lima Gol
Cinta Dean pada olahraga bukan datang begitu saja. Ia tumbuh di keluarga yang punya ikatan kuat dengan dunia olahraga.
Sang ibu pernah jadi atlet hoki dan handball, sementara ayahnya bermain bola di level kompetitif.
“Dari kecil aku udah terbiasa latihan tambahan. Bukan karena disuruh, tapi karena aku memang suka. Aku suka tantangan,” katanya.
Saat bermain untuk FC Dordrecht dulu, targetnya sederhana: cetak gol dan bantu tim.
Kini di VVV-Venlo, peran Dean lebih besar. Ia jadi striker utama. Meski sempat diganggu cedera, ia tetap optimis bisa menutup musim dengan beberapa gol tambahan dan assist.