RAKYATPANTURA.COM – Sehari menjelang Pemilihan Presiden Amerika Serikat, polling nasional terbaru menunjukkan persaingan ketat antara Wakil Presiden Kamala Harris dan mantan Presiden Donald Trump.
Jajak pendapat Ipsos yang dirilis pada Senin 4 November 2024 malam menunjukkan bahwa Harris dan Trump hanya terpaut tipis dalam dukungan, masing-masing meraih sekitar separuh suara pemilih AS yang telah menentukan pilihan.
Polling ini sangat penting, mengingat posisi Harris yang menjabat sebagai Wakil Presiden, menghadapi Trump yang sebelumnya pernah menduduki Gedung Putih.
Baca Juga:Pramono Anung Berkomitmen Renovasi Stadion VIJ Petojo untuk Persija, Janji Tingkatkan Sepak Bola JakartaElektabilitas Pramono Anung-Rano Karno Unggul Tipis atas Ridwan Kamil-Suswono
Survei tersebut dilaksanakan oleh Ipsos pada 1-3 November dengan margin of error sekitar 3 poin, memberikan gambaran jelas mengenai preferensi pemilih AS saat ini.
Pilpres kali ini bukan hanya menentukan kursi presiden, tetapi juga komposisi DPR dan Senat, yang akan berdampak signifikan pada kebijakan AS di berbagai bidang.
Jika pemilu digelar pada hari survei, sebanyak 50% responden menyatakan memilih Harris, sementara 48% lebih condong kepada Trump.
Harris mendapat dukungan kuat terutama dalam isu kesehatan dan ekstremisme politik, sedangkan Trump unggul dalam isu ekonomi, imigrasi, dan kebijakan luar negeri.
Hingga saat ini, sekitar 82 juta pemilih sudah menggunakan hak suaranya dalam pemilihan awal, dengan pemungutan suara utama dijadwalkan berlangsung pada Selasa 5 November 2024 pagi waktu setempat.
Dengan hasil polling yang menunjukkan persaingan ketat, pemilu ini berpotensi menghadirkan skenario unik di Electoral College.
Dalam sistem pemilu AS, kemenangan ditentukan oleh 538 suara elektoral, bukan suara nasional terbanyak.
Baca Juga:Jokowi Buka Suara Soal Survei Pilgub Jateng: "Yang Imbang Harus Dibuat Tidak Imbang!"Ganjar Pranowo Waspadai Keterlibatan Aparat di Pilkada Jateng 2024, Dorong Bawaslu dan Gakkumdu Kerja Optimal
Setiap negara bagian memberikan seluruh suara elektoralnya kepada pemenang terbanyak di wilayah tersebut, kecuali Nebraska dan Maine yang menerapkan sistem proporsional.
Jika Harris dan Trump masing-masing memperoleh 269 suara elektoral, Konstitusi AS menyatakan bahwa DPR akan menentukan Presiden, sedangkan Senat memilih Wakil Presiden.
Dengan persaingan yang semakin ketat, pemilu ini menimbulkan spekulasi luas tentang apa yang akan terjadi jika tidak ada kandidat yang mencapai mayoritas 270 suara elektoral.
Keputusan akhir akan membawa implikasi besar bagi masa depan kebijakan AS. ***
sumber: ABC