One Way di Tol Cikampek-Palikanci, Jalur Pantura Cirebon Macet Parah hingga 5 Km

One way Tol
Pemberlakuan sistem one way di Tol Cikampek hingga Palikanci.
0 Komentar

RAKYATPANTURA.COM – Kepadatan arus lalu lintas terjadi di jalur arteri Pantura Cirebon akibat pemberlakuan sistem satu arah (one way) di ruas Tol Cikampek hingga Tol Palikanci.

Kendaraan dari arah Jawa Tengah menuju Jakarta mulai memadati jalur arteri sejak Kamis (27/3/2025) sore, dengan antrean panjang yang mencapai lebih dari lima kilometer.

Sistem one way diterapkan oleh pihak kepolisian untuk mengatur lonjakan volume kendaraan mudik menjelang Lebaran 2025.

Baca Juga:Penangkapan Pemilik Daycare di Depok: Kasus Kekerasan terhadap Balita TerungkapWah, Program Beasiswa BCA 2024 Bikin Anak SMA dan SMK Berkesempatan Kerja di BCA, Cek Persyaratannya Sekarang!

Namun, kebijakan ini berdampak pada kepadatan di jalur arteri, terutama di wilayah Cirebon.

Kendaraan yang tidak bisa melintas di jalur tol dialihkan ke jalur arteri melalui Exit Tol Kanci, sehingga memperparah kemacetan di beberapa titik strategis.

Berdasarkan pantauan di lapangan, titik-titik yang mengalami kepadatan signifikan antara lain Perempatan Kanggraksan, yang merupakan percabangan menuju Jawa Tengah, Kuningan, dan Indramayu.

Selain itu, Perempatan Jalan Pemuda juga menjadi titik rawan karena menjadi akses masuk ke Kota Cirebon.

Antrean kendaraan di jalur arteri terus meningkat hingga malam hari, meskipun upaya penguraian lalu lintas terus dilakukan.

Kapolres Cirebon Kota, AKBP Eko Iskandar, menyatakan bahwa pihaknya menerapkan strategi “penarikan skala prioritas” untuk mencegah kemacetan total.

“Kepadatan terjadi karena efek pembuangan kendaraan dari tol, namun kami tetap melakukan penarikan skala prioritas agar tidak terjadi kemacetan total,” ujarnya.

Baca Juga:Wow! Lowongan Magang Keren di PT Pertamina Patra Niaga untuk SMA, SMK, D3, dan S1! Jangan Sampai Ketinggalan!Terungkap! Filosofi dan Makna Logo Ibu Kota Nusantara yang Bikin Bangga Indonesia!

Pihak kepolisian masih mempertahankan pembukaan U-Turn di beberapa lokasi untuk mengurangi kepadatan, terutama di Perempatan Kanggraksan dan Perempatan Pemuda.

Meski jalur alternatif telah disiapkan, arus kendaraan masih difokuskan di jalur utama karena situasi masih dalam kendali.

AKBP Eko Iskandar juga mengimbau para pemudik untuk merencanakan perjalanan dengan baik.

“Kami mengimbau pemudik agar merencanakan perjalanan dengan baik, termasuk menentukan titik istirahat guna menghindari kelelahan di tengah kepadatan arus mudik,” katanya.

Puncak arus mudik diprediksi akan terjadi pada Jumat (28/3/2025), sehingga pemudik disarankan lebih waspada dan mempersiapkan perjalanan dengan matang.

Jika kepadatan terus meningkat, kemungkinan rekayasa lalu lintas tambahan akan diterapkan untuk mengurai kemacetan.

Kondisi ini menunjukkan tantangan besar dalam manajemen arus mudik di jalur utama dan arteri, terutama menjelang Hari Raya Idul Fitri.

0 Komentar