Namun untuk bisa meraih poin, Madura United harus bisa menjinakkan dua singa yang tengah lapar: Dalberto Belo dan Charles Lokolingoy.
Duet maut ini telah mengoyak jala lawan sebanyak 25 kali musim ini, menjadikan mereka pasangan penyerang yang menakutkan.
“Dalberto dan Lokolingoy sangat berbahaya. Kami harus bermain rapat, jangan sampai mereka punya ruang untuk menembak,” ujar Vera.
Baca Juga:Calon Striker Naturalisasi Anyar Timnas Indonesia: Dean Zandbergen dan Mimpi Pulang ke Tanah Nenek MoyangBawa Malut United Tembus Papan Atas, Imran Nahumarury Dinobatkan Pelatih Terbaik Liga 1 Maret 2025
Ia sadar, satu kelengahan saja bisa berujung fatal. Maka, fokus dan kerja sama jadi kunci.
Namun Vera juga tak ingin timnya hanya terobsesi pada satu titik. Baginya, kekuatan Arema tersebar merata, dari lini belakang hingga depan. “Kami harus waspada terhadap semua lini,” tutupnya.
Masih Ada Harapan di Pulau Garam
Dengan sisa enam pertandingan, peluang Madura United untuk selamat masih terbuka.
Saat ini mereka berada di peringkat ke-15 dengan 27 poin—dua angka di atas zona degradasi.
Tapi persaingan di papan bawah begitu rapat. Setidaknya ada tujuh tim yang sama-sama bertarung untuk tetap bertahan di kasta tertinggi sepak bola Indonesia.
Madura United masih punya satu keunggulan: jumlah laga tersisa lebih banyak dari pesaing lainnya.
Dan jika mereka bisa mencuri poin dari Arema, momentum itu bisa menjadi titik balik. Titik di mana kisah kelam sepanjang musim mulai berganti warna.
Baca Juga:Persib Bandung Kian Dekat ke Tangga Juara, Hanya Butuh Delapan Poin LagiPersebaya Tundukkan Madura United 1-0, Meski Bermain dengan 10 Pemain
Malam ini, Gianyar akan jadi saksi. Apakah Madura United mampu bangkit, atau kembali tenggelam dalam gelombang Derby Jatim yang menyakitkan?
Yang jelas, mereka datang bukan untuk menyerah. Mereka datang untuk melawan.