RAKYATPANTURA.COM – Survei terbaru Litbang Kompas menempatkan pasangan Pramono Anung-Rano Karno unggul tipis dalam perebutan kursi Gubernur DKI Jakarta.
Dalam survei yang dilakukan pada 20-25 Oktober 2024, pasangan nomor urut tiga ini tercatat memiliki elektabilitas sebesar 38,3 persen, sedikit di atas pasangan Ridwan Kamil-Suswono yang mengantongi 34,6 persen.
Persaingan menuju Pilgub DKI Jakarta semakin ketat, terutama antara dua pasangan kandidat yang menjadi unggulan publik.
Baca Juga:Jokowi Buka Suara Soal Survei Pilgub Jateng: "Yang Imbang Harus Dibuat Tidak Imbang!"Ganjar Pranowo Waspadai Keterlibatan Aparat di Pilkada Jateng 2024, Dorong Bawaslu dan Gakkumdu Kerja Optimal
Pramono Anung-Rano Karno diusung oleh PDIP, sedangkan Ridwan Kamil-Suswono didukung oleh koalisi 12 partai politik, termasuk Gerindra, PKS, dan Partai Golkar.
Dengan pemilih loyal yang cukup tinggi di kedua belah pihak, dinamika politik Jakarta semakin menguat, mencerminkan preferensi yang terpolarisasi di kalangan pemilih ibu kota.
Menurut hasil survei, pasangan Pramono-Rano menduduki posisi pertama dengan elektabilitas 38,3 persen, sementara Ridwan Kamil-Suswono berada di urutan kedua dengan 34,6 persen.
Di sisi lain, pasangan independen Dharma Pongrekun-Kun Wardana tertinggal dengan perolehan elektabilitas hanya 3,3 persen, jauh di bawah dua pesaing utamanya.
Dalam survei yang melibatkan 800 responden ini, Litbang Kompas juga mencatat adanya basis pendukung yang kuat (strong voter) di kedua kubu teratas.
Tercatat, 68,1 persen dari pendukung Pramono-Rano dan 67,1 persen dari pendukung Ridwan Kamil-Suswono tergolong sebagai pemilih loyal yang sudah menetapkan pilihan dan tidak berniat berubah hingga hari pemilihan.
Namun, sisa 31,9 persen dari pemilih Pramono-Rano dan 32,9 persen dari pemilih Ridwan Kamil-Suswono masih mungkin berpindah dukungan.
Baca Juga:Banjir di Jalur Mudik Semarang: Pemudik Terjebak, Sepeda Motor MogokMegawati Umumkan Pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD
Tingginya jumlah strong voter di kedua pasangan utama menunjukkan tingkat loyalitas yang relatif tinggi, namun angka swing voter yang tersisa tetap berpotensi mengubah hasil akhir.
Meski Pramono-Rano saat ini memimpin, keunggulan tipis ini masih rentan terhadap dinamika lapangan, terutama dengan ketatnya persaingan dukungan di tingkat pemilih.
Tren ini juga menandakan bahwa strategi kampanye dan pendekatan kandidat dalam beberapa pekan ke depan akan menjadi kunci krusial.
Dengan hasil survei yang mengindikasikan selisih tipis, Pilgub DKI Jakarta 2024 diprediksi akan berlangsung ketat hingga akhir.
Kedua pasangan calon utama harus memastikan strategi terbaiknya untuk meraih dukungan swing voter yang tersisa.